Sabtu, 30 Agustus 2014

TGK. MUHAMMAD YUSUF ALFIYAH TEUPIN RAYA / ( BLUEK GUCI )

KEMULIYAAN TGK.MUHAMMAD YUSUF AL-FIYAH TEPIN RAYA

KEMULIYAAN TGK MUHAMMAD YUSUF AL-FIYAH TEUPIN RAYA
Pada zaman dulu di Tepin Raya  desa tempat  berdirinya Dayah Darussa’dah Tgk. H. Muhammad Ali ( Abu Tepin Raya ) yang sekarang ini ,lahirlah seorang ulama yang bernama  {{'' Tgk. Muhammad Yusuf  Bin Tgk. Muhammad Hasan Blang Raya Bin Tgk. Haji Syeh Muhammad Saman Beliau adalah seorang ulama yang terkenal keramat dan banyak mengarang kitap-kitap dengan karangan/tulisan tangannya sendiri, diantara keramat Beliau yang di Anugrahi oleh ALLAH adalah Naik Haji ke Baitullah tanah suci MAKAH Dengan Ikan hiu bersirip " Bahasa Acehnya adalah ungkot hiu/yei paroee dan karena itulah Tgk Haji Syeh Muhammad Saman berwasiat dan berpesan kepada seluruh anak-anak,cucu-cucu dan cicit-cicitnya / seluruh keterunannya agar jangan sekali-kali memakan ikan hiu bersirip '' ungkot yei paroee ".  }}. Atau yang lebih dikenal dengan Tgk. Muhammad Yusuf Al- fiyah karena beliau sangat maher dengan ilmu nahu khususnya kitab Al-fiyah (matan dan syarahnya).Menurut cerita anak dan cucu Tgk. Muhammad Yusuf ,dulu sebelum Tgk.H. Muhammad Ali mendirikan Dayah Darussa’dah ,ditempat itu sudah terlebih dulu mengajar oleh Tgk. M Yusuf Al-fiyah.Dikarnakan antara Tgk. M Yusuf dan Tgk. H. Muhammad Ali masih ada ikatan/hubugan tali  persaudaraan yang dekat.pada masa hidupnya beliau (Tgk M Yusuf) banyak sekali lalang-melintang/mengembara mencari ilmu di dayah –dayah ulama di Pidie dan luar Pidie,di antara dayah-dayah yang pernah beliau menuntut ilmu adalah Dayah uteun bayu pada zaman Belanda sama Tgk. Abu di uteun bayu, Dayah Labuhan Haji Tgk. H. Syeh Muhammad Wali Al-Khalidy ( Abuya Muda Wali ) "mungkin pada masa fase awalnya berdiri dayah Abuya Muda Wali", karena menurut cerita salah seorang cucu Tgk. M. Yusuf, beliau adalah Tgk. Mutia Wati,yang mana dulu sewaktu pergi ke Labuhan Haji Aceh Selatan dengan Nenek/Misyik ( Tgk. Nyak Fatimah ) , Beliau berdua dengan cucu tinggal di rumah Tgk.Abuya Nasir Wali,dan pada saat itulah Tgk Nyak Fatimah saling berbagi cerita dengan Menantu Tgk Abuya Nasir,dan ceritanya pun berlanjut kepada dua orang Tgk dari Pidie yang berada dalam satu foto dengan Abuya Muda Wali,yaitu Tgk. M. Shaleh ( Khadhi Syik serta Mufti Pidie ) dan Tgk. M.Yusuf Al-Fiyah.
Dan Beliau juga belajar sekaligus mengajar serta menta'zim seorang ulama yang terkenal Keramat yaitu Dayah Tgk. Muhammad Amin Jumfoh Kembang Tanjong.
  Setelah Tgk. M Yusuf menyelesaikan pendidikan di Dayah Uteun Bayu dan Dayah Abuya Muda Wali, Beliau dengan gigih dan tekunnya menyalurkan ilmu yang Beliau miliki di beberapa dayah, diantaranya adalah Dayah Darul 'Atiq yang didirikan oleh Tgk. Muhammad Shaleh beliau adalah Ayahanda dari Tgk. H. Abon 'Abdul Aziz Jeunib ( Pimpinan Dayah MUDI Mesra Samalanga ). Ada beberapa murid Tgk. M Yusuf Al-fiyah di Dayah Jeunib, diantaranya adalah Tgk. H.'Abdulwahab Beliau adalah ayah dari pada Tgk. Muhammad Yusuf ( Tu Yusuf Jeunib ) Alumni Dayah MUDI Mesra Samalanga. Pernah suatu ketika Tgk. H. 'Abdulwahab bersama dengan keluarganya menziarahi kubur Tgk. M Yusuf di gampong bluk guci kec.Indrajaya Sigli,sesampainya dikuburan Beliau sempat Berdo'a agak lama bahkan sampai menangis dengan berlinangan air mata,itu artinya antara Beliau dan gurunya ada suatu ikatan hati/batin dan rasa kasih sayang yang sangat mendalam.   
Pada saat beliau menuntut ilmu sekaligus mengajar dan menta'zim sama Tgk.Muhammad Amin Jumfoh Kembang Tanjong,beliau dikawinkan dengan anak gurunya (Tgk. Jumfoh),dan pada saat itu,anak perempuan Tgk. M Amin jumfoh itulah istri pertama Tgk. Muhammad Yusuf Al-fiyah Teupin Raya,karena beliau mendapat jodoh/dikarunianyi tiga orang isteri.Isteri kedua Tgk. M Yusuf adalah adik dari seorang sahabat beliau, yaitu Tgk. Muhammad Shaleh  Bluk Guci Indrajaya,pada masa itu beliau (Tgk. M Shaleh ) adalah memangku jabatan sebagai seorang Khadhi  Chiek dan Mufti di  Kabupaten Pidie Sigli.Dan isteri ketiga Tgk. M yusuf adalah Ummi Linggam di Jeunieb Kab. Biereun karena pada saat itu Tgk. M Yusuf dikawinkan dan dijodohkan oleh Tgk-tgk dan masyarakat  di Jeunieb.Yang mana ketiga istri beliau itu semuanya dikawinkan dan dijodohkan oleh guru-guru,Tgk-tgk, masyarakat dan sahabat beliau karena kepandaian serta kecerdikan Tgk. M Yusuf dalam berbagai macam ilmu agama khususnya dalam bidang ilmu nahu.
Pada masa hidupnya, beliau banyak sekali mengarang/menulis kitap-kitap serta juga menyalin/menulis kitap-kitap yang sudah ada dengan tulisan tangannya sendiri,dan mungkin diantara kita-kitap itu adalah hasil karya/karangan kakek Beliau ( Tgk.Haji.Syeh Muhammad Saman ) . Diantara kitap-kitap yang pernah beliau karang,ada yang pernah mengambil oleh Tgk.H.Abu Ibrahim Pantonlabu dan Tgk.H.Abu Ishak Lamkawe kembang tanjong untuk membawanya kedayah MUDI Mesjid Raya Samalanga untuk tujuan kebaikan yaitu mempelajarinya dan menurut cerita,kitap-kitap itu kesemuanya sudah tersimpan dengan rapi/di mesiumkan didalam lemari Tgk.Abu Ibrahim Pantonlabu di Dayah MUDI Mesra Samalanga dengan ciri khasnya kitap ada cap/stempel Tgk. M.Yusuf Al-Fiyah.Hikayah ini kami petik dari cerita dua orang cucu Tgk. M.Yusuf Al-Fiyah yaitu Tgk. Zulkarnaini dan Tgk. Nurullah yang mana dulu Nenek Beliau ( Tgk.Nyak Fatimah ) pernah bercerita tentang kitap-kitap yang pernah mengambil oleh Tgk.Abu Panton dan Tgk.Abu Ishak Lamkawe sewaktu Beliau berdua mengunjungi murid Beliau di desa Bluk Guci Indrajaya Tgk.Sufian ( Alm ) Bin Tgk. M.Yusuf Al-Fiyah,menurut cerita Nenek ( Misyik ) ada sekitar 40 buah kitap yang mengambil oleh Tgk.H.Abu Panton dan ada 1 (Satu) kitap yang mengambil oleh Tgk.H.Abu Ishak Lamkawe untuk membawanya ke Dayah MUDI Mesra Samalanga.Pernah suatu hari Tgk.Zulkarnaini Mengunjungi Tgk.Abu Panton dan sesampainya disana Tgk.Zul mencoba bertanya tentang kitap-kitap kakek (Abusyik) hingga Tgk.Abu Panton pun bercerita yang bahwa kesemuanya kitap sudah tersimpan dengan rapi ( Di Mesiumkan ) di dalam lemari Beliau Di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Mudah-mudahan cerita ini ada benarnya ( La'allasawab ).  Banyak   sekali orang-orang lain yang mengambil kitap-kitap karangan beliau,sehingga sampai sekarang hanya sedikit sekali yang tersisa bagi keluarganya ( Anak-anak dan cucu-cucu beliau ).Pada hal kitap-kitap yang pernah Tgk. M Yusuf Al-fiyah tulis adalah sesuatu yang sagat berharga bagi anak dan cucu beliau untuk mengenang sejarah kitap-kitap tulisan tangan asli peninggalan ulama-ulama aceh pada zaman belanda dulu.
Menurut cerita anak-anaknya,Tgk. M Yusuf Al-fiyah banyak sekali melakukan Khulwah ( Khalut ) ditempat-tempat yang mulia seperti mesjid-mesjid tua peningalan zaman belanda,dayah-dayah dan didalam rumahnya sendiri. Dan juga banyak sekali diberikemulian oleh Allah yaitu diantara sekian banyak kemulian yang Allah berikan adalah : Tgk. M yusuf bisa berbicara/berbincang-bincang dengan jin dan melihat jin dengan mata kepalanya sendiri.Pernah suatu ketika beliau pulang dari pasar membeli ikan, dan sesampainya di saluran irigasi bluk guci ,beliau melihat jin sedang berdiri untuk meminta ikan yang beliau bawa pulang dari pasar.Menurut cerita sebahagian orang-orang di Jeunieb,diantaranya adalah cerita yang menghikayah oleh Almarhum ayah dari pada Tgk Nasruddin/Tgk Tarmizi kepada menantu /( suami ) dari anak Almarhum Tgk M Yusuf Alfiah tentang kemuliyaan yang Allah berikan kepada beliau yaitu bila suatu ketika masyarakat perlu atau membutuhkan kehadiran Beliau ditengah-tengah masyarakat, tiba-tiba saja dengan izin Allah Beliau sudah ada ditempat padahal tidak ada seorang pun di antara masyarakat melihat kapan dan dari arah mana kedatangan dan kehadiran Beliau.Begitu juga dengan ketiadaan dan kehilangan Beliau diantara masyarakat,padahal Beliau sedang berada ditengah-tengah masyarakat,dan pada saat diantara masyarakat bertanya kemana Tgk M Yusuf pergi, tiba-tiba  saja dengan izin Allah Beliau sudah tidak ada ditempat.,dan tidak ada seorang pun yang melihat kapan dan kearah mana Beliau pergi.Dan juga kemuliyaan Beliau semasa di Jeunieb yaitu diketika Beliau mengarap sawah dengan kerbau/lembu, Beliau tidak pernah memakai tali pada leher dan hidung lembu, karena kerbau/lembu itu dengan sendirinya mengarap sawah tanpa harus di perintah dan tanpa harus ditarik dengan tali,dan disaat kerbau/lembu itu sampai di tepi sawah,tiba-tiba lembu itu berputar/berbelok dengan sendirinya,dan disaat kerbau/lembu sedang lelah dan dengan sendirinya kerbau itupun beristirahat,dan setelah beristirahat,kerbau itu pun melanjutkan pekerjaanya,padahal Beliau tidak pernah sedikit pun memaksa kerbau agar terus menggarap sawah.tetapi yang lebih ajaib lagi, diketika musim tanam datang, tetap sama seperti sawah orang lain selesai ditanami padinya, dan dikala musim panen, tetap sama hasil panennya seperti hasil sawah orang lain.,Bahkan menurut cerita lebih banyak hasil panen sawahnya Tgk. M Yusuf Alfiyah ketimbang dengan hasil panen sawah orang lain.   Ada juga kemuliyaan beliau yaitu bercahaya ditempat duduk beliau sewaktu mengarang/menulis segala kitap-kitap dengan tulisan tangannya sendiri dan setelah Beliau berpulang ke Rahmatullah pun Allah masih memberi kemuliyaan yaitu keluarnya cahaya merah naik keatas langit diatas kuburnya,Ada banyak orang yang melihat cahaya merah yang sebesar pohon kelapa memanjang/menjulang tinggi naik keatas langit,diantara orang-orang yang melihat adalah orang yang rumahnya berada di sekitar kubur Tgk.M.Yufuf Al-fiyah. 
Saudara/Keluarga ( Adik, Abang Serta Kakak-kakak ) Tgk.M. Yusuf Al-Fiyah yang satu Ibu dengan Beliau di Tepin Raya adalah sebagai berikut :
1. Tgk. Zainal 'Abidin           Anaknya : ( belum tau )
2. Maryam                             Anaknya : Yahya dll
3. Salmiyah                            Anaknya  : Abdullah dll
4. Aminah                              Anaknya  : ( belum tau )
5. Tgk. M. Yusuf Al-Fiyah  Anaknya : tertera di bawah ini

Saudara/Keluarga ( Adik, Abang Serta Kakak-kakak ) Tgk.M. Yusuf Al-Fiyah yang  Ibu lain ( Ibu tiri ) dengan Beliau di Kec. Lungputu adalah sebagai berikut :
1.  Habibah                            Anaknya  : ( belum tau )
2.  Mahmud                           Anaknya  :  Armiya  dll
3.  Ismail                                Anaknya  :  ( belum tau )
4.  Ishak                                 Anaknya  :  Ansari, Kakti
5.  'Abdulhamid                    Anaknya  :  Khairani ( Isteri                pertama  Tgk.Hasnil  Guru Dayah Darrussa'dah ),                      Tihasnah

( Bagi barangsiapa diantara keluarga yang tau nama-nama Silsilah keluarga ini, Mohon tolong kirim ke website/email  kami dibawah ini : )

* Facebook               Irnawati hs.facebook.com
* Yahoo                     Hs.irnawati@yahoo.com
* Yahoo                     Irnawatihs@yahoo.co.id
* Blog                        Irnawatihs.blogspot.com
* Twiter                    Twiter @hirnawati.com
* Google                   Irnawatihs@gmail.com
     
Anak-anak dan cucu-cucu Tgk. M Yusuf Al-fiyah sama ummi ( Isteri  beliau Anak Tgk. M.Amin Jumfoh ) di gampong Jumfoh Kec.Kembang Tanjong adalah sebagai berikut :
1.       Ridhwani (Pr)                 Anaknya adalah : Yusmadi,   Mustafa,  zhubaidah

Anak-anak dan cucu-cucu Tgk. M Yusuf Al-fiyah sama ummi ( Isteri  beliau Tgk. Nyak Fatimah ) di gampong bluk guci Kec.Indrajaya adalah sebagai berikut :
1.     Ibrahim ( nama lain sewaktu masuk tentara TNI adalah T.Sulaiman berpangkat terakhir kapten ) sekarang bermukim di Banda Aceh.
Anaknya adalah : Yulinda, Khairini, Nazarullah, Saifullah, Muhammad Nasir
2.     Ti ‘Adnin            Anaknya adalah: Amiruddin, Zul Mahdi, Tgk.Nurullah, Kamarullah, Armia, Yusnidar, Nur Ashiah, Ikrami
3.     Ti ‘Iliyan              Anaknya adalah : Almarhum Syukurullah, Tgk.Nurjadi, Tgk Zulkarnaini, Tgk Martunis, Suriadi, Tgk.Mutia wati, Irmandi, Tgk Irna wati, Salman alfarisi.
4.     Almarhum Tgk Sufian ( Alumni Dayah MUDI Mesra Samalanga )             Anaknya adalah : Muhammad Bahagia

Anak-anak dan cucu-cucu Tgk. M Yusuf Al-fiyah sama ummi ( Isteri  beliau Tgk. Ummi Linggam ) di gampong Lueng Teungoh dan Janggot seungko Kec.Juenib adalah sebagai berikut :
1.      Hamidah                       Anaknya adalah : Rusna , Armiya , wardah
2.      Rauhani                         Anaknya adalah : Khamsyiah , Anwar ,  Saufian, Marzuki , Darnawati .

INSYA ALLAH DAN ALHAMDULILLAH cerita ini masih sangat panjang dan akan saya sambung dilain waktu dan kesempatan dan juga masih banyak yang harus di perbaiki lagi.
Sekian dulu,mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan


Asslmlkm wr. br


                                                                               penulis
                                                       tgk. marthunis

TGK. MUHAMMAD DAUD BEN BUKET KEUBANG PIDIE SIGLI

TGK. MUHAMMAD DAUD BEN BUKET KEUBANG / ARABUNGKOT PIDIE SIGLI

Kemuliyaan Tgk.Muhammad Daud ben Buket Keubang / Arabugkok Pidie Sigli


   Sekitar 110 Tahun yang lalu, kira-kira ( Tahun 1904 - 1989 ), Lahirah seorang yang shaleh di desa Arabungkok Beuah kec.Mila yang bernama TGK. MUHAMMAD DAUD BEN BUKET, Ayah beliau TGK. BUKET lahir di REUBEE Kec. Delima, cerita ini dibuktikan dengan diambilnya Tgk. M. Daud sewaktu kecil oleh nyakwa Beliau yaitu nyakwa PUTIK untuk di didik dan di besarkan serta di sekolahkan di pesantren di Reubee, dikarenakan semenjak kecil Beliau sudah menjadi anak yatim piatu. Dan juga di buktikan kata-kata Beliau kepada anaknya Tgk. Fatimah yang bahwa antara ayahanda ( Tgk. Buket ) dan TGK. CHIK DI NEULOP REUBEE masih ada ikatan hubungan keluarga, mudah-mudahan cerita ini ada benarnya ( La'allassawab ). Ibunda beliau lahir di Desa ARABUNGKOK Beuah Kec.Mila. Semasa kecil, Beliau tinggal di REUBEE sama makchek / nyakwa Beliau (Anak dari pada paman Beliau, yaitu makchek Putik, mungkin antara ayah Tgk.M.Daud dan ayah nyakwa Putik, bersaudara ''Adik dan abang/kakak). Menurut cerita Al-marhumah UMMI dari pada Al-marhum BAPAK MISTER YUSUF Desa Jurong Kupula Garot yang bahwa TGK. M. DAUD adalah sebagai orang yang berhak menerima sebahagian dari harta peninggalan NYAKWA PUTIK ( Mungkin juga sebagai AHLI WARIS ). Dan juga menurut cerita ada beberapa tanah NYAKWA PUTIK yang sudah diwakafkan untuk kemuslihatan umum, diantaranya adalah tanah tempat berdirinya SEKOLAH SD NEGERI  REUBEE pada saat ini ( Di samping mesjid reubee )., ( Mudah-mudahan cerita ini semuanya ada benarnya '' La'allassawab '' ). Sewaktu masa kecil di reubee,beliau menuntut ilmu sama seorang  Ulama  terkenal pada zaman itu,Beliau adalah TGK. SHYIK 'ABDULLAH atau yang lebih dikenal dengan TGK.SYIK DI NEULOP REUBEE, Beliau adalah kakek dari pada TGK. CEK BUKHARI Desa Neulop Reubee ( Alumni Dayah MUDI Mesra Samalanga ).  Dimana pada saat itu beliau ( TGK. SHYIK DI NEULOP REUBEE ) sudah sangat tua.TGK. M. DAUD pada saat itu sering berdua dengan Tgk Shyik,dimana beliau sangat menta'kzim Tgk Shyik,saat itu Tgk Daud sering memijat seluruh badan Tgk Shyik.
Pernah suatu ketika disaat Tgk. M. Daud sedang menta'kzim/memijat badan Tgk Shyik,Tiba-tiba saja terjadi suatu kemuliaan yaitu keramat Tgk Shyik Di Neulop,dimana saat itu Tgk. M. Daud melihat kucing dengan jumlah yang sangat banyak dengan warna becorak ragam,kucing itu semuanya mengelilingi Tgk Shyik di saat Beliau sedang makan nasi, ini adalah salah satu keramat Tgk shyik yang pernah melihat oleh  Tgk. M.  Daud kecil.
Tgk. M. Daud mencoba bertanya sama keluarga Tgk shyik, tentang  kucing  yang jumlahnya sangat banyak dengan bermacam-macam warnanya,tapi tidak ada seorang pun  dari keluarga dan masyarakat Reubee  yang pernah melihat kucing Tgk. Shyik.
Disaat Tgk. M. Daud menginjak dewasa,beliau pergi menuntut ilmu ke seulimum Aceh besar,tepatnya yaitu  di desa LAM SI, Dimana saat itu ada seorang ulama terkenal di sana,Yaitu Pasantren / Dayah TGK PANGLIMA POLEM SRI MUDA PERKASA MUHAMMAD DAUD / Atau mungkin ada Dayah lain di LAM SI yaitu Dayah ABU DI LAM SI, ( Mudah-mudahan cerita ini ada benarnya '' La'allasawab '' ). Tgk. M. Daud belajar di pasantren desa LAM SI  sampai beliau jadi pandai dan alim,kerena pendidikan pasentren Beliau yang paling lama hanyalah sama guru beliau di Desa LAM SI  Seulimum. Beliau juga pernah menuntut ilmu  sama TGK. ABU KRUNG KALE,tapi beliau tidak lama belajar disana,Beliau  juga pernah menuntut ilmu sama TGK.AWE GETAH Aceh  Utara ,beliau juga tidak lama disana. ( Hikayah tentang menuntut ilmu Tgk. M. Daud adalah Isteri beliau yang cerita sama kami semua  ). Semasa beliau dipesantren, juga pernah terjadi suatu  kemuliaan, yang mana pada suatu hari Tgk. M. Daud menyuruh oleh gurunya untuk memotong pohon pisang dikebun gurunya, dan ternyata Beliau telah tersalah memotong pohon pisangnya, karena pohon pisang itu milik kebun orang lain, dan pada akhirnya beliau pun dicacimaki oleh siempunya kebun, kemudian pada saat itu terjadilah suatu kemuliaan, yaitu siempunya kebun tadi di beri bala oleh ALLAH, sehingga siempunya kebun yang pernah mencacimaki Tgk. M. Daud, mau meminta maaf sama Tgk. M. Daud.
Setelah sekian tahun lamanya Tgk. M. Daud balajar dipasantren Desa Lamsi, Akhirnya Beliau minta izin sama gurunya untuk menikah, Dan beliau pun pulang  ke kampung halamannya untuk mencari seorang pendamping hidupnya yang akan Beliau nikahi.
Saat itu terjadilah pertemuan antara Tgk. M. Daud dengan seorang gadis di desa Kongkong / Dayah baro yang bernama Nyak Maneh binti Tgk. Ibrahim desa  Keubang  baroeh kec.Indrajaya.Dimana waktu itu Nyak maneh sering tingal di desa Kongkong ,tempat lahir ayah Beliau Tgk. Ibrahim. Setelah Tgk. M. Daud menikahi Nyak Maneh, Beliau pun menetap di desa Keubang sampai akhir hayat beliau. Tidak lama setelah beliau menikah, beliau pun kembali lagi ke pasantren LAM SI untuk memperdalam ilmu beliau. Selama beliau menikah dengan nyak maneh, Beliau tidak dikaruniayi anak selama 12 tahun, dikarenakan selama 12 tahun itu,beliau kembali lagi kepasantren Lam si Seulimum. Setelah 12 tahun, barulah beliau dikaruniayi seorang anak perempuan yang bernama Tgk. Fatimah. Setelah Tgk. M. Daud menyelesaikan pendidikan di pasantren LAM SI, Beliau pun mintak izin sama guru beliau untuk kembali kekampung halamannya DESA ARABUNGKOK untuk mendirikan pondok pesantren, dan saat itu beliau pun mendirikan sebuah pesantren kecil,yang terdiri dari satu balai kecil dan satu buah bilek kecil.Didesa Arabungkok itulah pernah terjadi satu kemuliaan yang menakjubkan yang dialami oleh beliau,yaitukemuliaan beliau yang di anugrahi oleh ALLAH.Yang mana pada saat itu ada seorang pencuri masuk kepada perkarangan pasantrentempat tinggal Tgk. M. Daud, dan kejadian itu terjadi pada siang hari,sewaktu Tgk. M. Daud dan isteri beliau sedang tidak ada di tempat. Disaat Tgk. M. Daud dan isteri beliau pulang keperkarangan pasantren tempat tinggal beliau di desa Arabungkok,tiba-tiba saja di perkarangan pasantren sudah ada seorang pencuri sedang mengangkut satu karung padi diatas kepalanya.Dan anehnya pencuri itu tidak tau lagi pintu keluarnya, dan pencuri itu pun berjalan mengelilingi dan berputar-putar di dalam perkarangan pasantren Tgk. M. Daud dengan tidak tau lagi arah jalan keluarnya,padahal  saat itu adalah siang hari.Dan akhirnya pencuri itu pun meminta ma'af sama Tgk. M. Daud, dan menanyakan dimana pintu keluarnya.Dan Tgk. M. Daud pun mema'afkan pencuri itu serta mensedekahkan satu karung padi yang dicuri tadi kepada sipencuri itu.
Pada masa itu, Tgk. M. Daud dan istri beliau selalu dalam keaadaan pulang pergi dengan berjalan kaki antara Desa Arabungkok dan Desa Keubang tempat tinggal beliau berdua dengan istri.Saat itu untuk melewati antara tiga Desa Keubang, Kongkong dan Arabugkok selalu harus melewati dua sungai. Yang mana pada waktu itu terjadi satu kemuliaan yang diberikan oleh ALLAH kepada Tgk. M. Daud yaitu disaat Beliau sudah melewati/menyeberangi jembatan sungai beuah untuk pulang ke desa keubang pada malam hari,tiba-tiba saja ada seseorang yang tidak dikenal oleh Tgk. M. Daud datang menemani Tgk. M. Daud didalam perjalanan sampai dengan sungai kong-kong, dan disaat Tgk. M. Daud mau menyeberangi sungai tiba-tiba saja orang itu pun hilang dengan seketika.Begitulah kejadiannya sampai berulang kali Tgk. M. Daud ditemani oleh orang yang  tidak dikenal itu.Kejadian ini juga pernah dialami oleh isteri beliau ketika pulang bersama dengan Tgk. M.Daud.Dimana saat itu isteri beliau berjalan di depan sedangkan Tgk. M Daud berjalan dibelakang sedang berbicara dengan seseorang yang tidak kelihatan wujudnya.pada hal isteri beliau beberapa kali melihat kebelakan untuk memastikan dengan siapa gerangan Tgk. M Daud berbicara,tetapi tetap tidak ada kelihatan wujud (tubuh) orang itu.Sampai sekarang tidak ada yang tau siapa gerangan orang yang menemani Tgk. M Daud dalam perjalanan menuju ke desa kongkong dan keubang.Kami dan kita semua pasti bertanya-tanya siapa gerangan sosok yang tidak kelihatan dimata isteri beliau,Apakah sosok yang tidak berwujud itu adalah Malaikat ALLAH,Aulia ALLAH atau jin,Jawabanya adalah hanya ALLAH yang tau rahasia hambaNYA.
          Dulu ketika anak perempuan beliau yang pertama Tgk. Fatimah belajar / nyantri di pasantren / dayah MUDI Mesjid raya Samalanga tahun 1967 – 1976, Tgk. M Daud sering berkunjung ke dayah MUDI untuk mengunjungi Tgk. Fatimah, dan sesampainya di dayah beliau sering menginap sampai satu jum’at lamanya dan selalu mengikuti pelajaran kitap-kitap kuning yang diajarkan oleh Tgk Abon Abdulaziz.Ketika Tgk. M Daud mau pulang ke Sigli habis menjenguk Tgk Fatimah didayah mudi,tiba-tiba saja terjadi suatu  kemuliaan yang ALLAH berikan kepada Tgk. M. Daud disaat beliau berada di jalan raya ( Jl.B.Aceh-Medan) sedang berjalan kaki sambil berharap-harap bakal ada mobil/bus yang lewat.Dan ketika itu memang sedang ada satu bis penumpang yang lewat,saat itu pula Tgk. M Daud melambai-lambaikan tangan untuk menyetop bis tadi,ternyata bis tadi tidak mau berhenti.Tgk. M Daud pun terus berjalan kaki untuk beberapa saat,hingga sampailah Tgk. M Daud dibelakang satu bis yang berdiri di pinggir jalan,ternyata bis itu adalah bis tadi yang menyetop dengan melambaikan tangan oleh Tgk. M Daud yang sedang memperbaiki ban yang kempes.Dan tiba-tiba didalam bis itu ada seseorang yang mengenal Tgk. M Daud yaitu orang Kunyet Padangtiji yang pernah di akad nikah oleh beliau (Tgk. M Daud yang jadi khatib/khadhi nikah pada waktu itu).Ahkirnya semua orang yang ada dalam bis itu mencium tangan Tgk. M Daud untuk minta maaf.Dan setelah bis tadi selesai diperbaiki ban yang kempes,akhirnya Tgk Daud pun dibawa pulang dengan bis itu sampai ke Caleue / Sigli.
          Pada masa hidupnya, beliau (Tgk. M Daud) pernah menjabat sebagai KERANI (Istilah pada zaman itu) Di kantor camat / kantor kawaket Mila,Mungkin pekerjaan itu menjadi sedikit perbincangan dalam masyarakat,karena pekerjaan itu tidak layak dengan beliau.Pada hal pekerjaan itu terpaksa beliau terima karena mengingat kepada sahabat karib dan juga sebagai murid beliau yaitu  BAPAK HASAN SALEH ( Seorang tentara TNI berpangkat manyor,Dan kemudian di anggkat oleh Tgk. Abu Daud Beureueh menjadi panglima perang DI/TII ).Dimana saat itu Hasan Saleh sangat berharap dan mendesak agar Tgk. M Daud mau bekerja sebagai Kerani di kantor Mila.Tapi Tgk. M Daud tidak pernah mau menerima sepeser pun gaji pemerintah (kantor camat Mila), yang ada hanya lah sedekah yang beliau terima dari BAPAK HASAN SALEH.
          Tgk. M. Daud juga pernah menjabat sebagai khatib Mesjid ilot kec.Mila,disaat beliau menjabat sebagai khatib,Beliau sering diundang masyarakat didalam beberapa acara agama dan adat untuk menepungtawari ( peusijuk dalam bahasa aceh ) dan peletakan batu pertama ( peuduk sikurah ) pada beberapa tempat pendidikkan agama,tempat ibadah,rumah,toko,kenderaan dan segala macam kenduri sunnah rasul,Di antara lain tempat-tempat yang pernah Beliau tepungtawari (peusijuk) dan peletakan batu pertama (peuduk sikurah) adalah PASANTREN  BUSTANUL ‘ULUM  TUNGKOP.
Waktu itu AYAH Tungkop bersama dengan tokoh masyarakat tungkop pergi ke DAYAH PASANTREN RUHUL FATA SEULIMUM  untuk memohon dengan sangat kepada TGK ABU ABDULWAHAB ( ABU SEULIMUM) untuk meringankan langkahnya agar Beliau mau menepungtawari / peletakan batu pertama di pasantren AYAH  TUNGKOP, Dan saat itu ABU SEULIMUM menunjuk TGK. M DAUD  (Khatib mesjid ilot) yang lebih mulia dan layak untuk peletakan batu pertama di Pasantren Bustanul ‘Ulum tungkop.( Sampai sekarang kami semua belum tau entah bagai mana antara Tgk Abu Abdulwahab Seulimum dan Tgk. M Daud saling mengenal ). *** Cerita ini di hikayah oleh salah seorang tokoh masyarakat tungkop yaitu Tgk M.Jafar ( Abua Jafar ) yang sekarang bermukim di lhok seumawe***.
          Diakhir hayat beliau,yaitu disaat Tgk. M. Daud menghembuskan nafas yang terakhir,Disitulah ALLAH menampakan kemuliaan dan kemegahan hambaNYA kepada khalayak ramai.Yang mana setelah hari yang ke 7 Beliau pulang ke RAHMATULLAH terjadilah sesuatu kemuliaan yang ALLAH berikan kepada Tgk. M. Daud,yaitu diatas kuburan Beliau keluarnya cahaya merah menjulang tinggi naik ke atas langit pada malam hari, dan kejadian ini terjadi sebanyak tiga kali.Diantara orang-orang dan masyarakat yang melihat cahaya itu adalah masyarakat yang rumahnya disekeliling kuburan Tgk. M. Daud.Dan pada suatu malam ada salah seorang keponakan Beliau M.Yusuf LALA  yang baru pulang dari rantou pas persis dekat dengan kuburan Tgk. M. Daud yaitu antara belokan Desa Keubang dan PDAM yang melihat lansung dengan mata kepalanya akan cahaya yang keluar diatas kuburan Tgk. M. Daud.
         Ada beberapa 'ubudiyah ( 'Ibadah ) Dan Akhlak Beliau yang patut kita suritauladani, yaitu semasa hidupnya Beliau terkenal Sangat Zahet / Zuhut ( Tidak mencintai dunia ) serta Kana'ah ( Mencukupi dengan yang sedikit ), yang mana dari sekian banyak akhlaknya yang terpuji yaitu sangat sering mensedekahkan apa saja yang di sedekahkan oleh orang lain  terhadap beliau, bahkan kadang-kadang sedekahan orang itu, tidak sampai ke keluarganya.  Beliau juga sangat banyak membaca Al-Qur'an di setiap saat,kemanapun Beliau pergi dan dimana pun Beliau berada selalu dalam membaca Al-Qur'an.
Ada beberapa sifat Beliau yang unik, diantaranya adalah tidak bisa mengendari sepeda ( Beliau tidak bisa mendayung sepeda ), kemana pun Beliau pergi selalu berjalan kaki bahkan sering tidak memakai sandal dan juga tidak mau di boncengi di belakan sepeda,motor ( kenderaan orang lain ), hanya sesekali saja Beliau naik di boncengi motor dan mobil yaitu apabila berpergian jauh. Ada juga sifat Beliau yang unik yaitu tidak mau pakaiannya di setrika dan selalu mencuci pakaiannya sendiri, tidak mau pakaian kotornya dicuci oleh isteri dan anaknya.Beliau selalu makan nasi mengambil sendiri di atas dapur, tidak mau sarapannya dihidangkan.
Pernah suatu ketika Beliau mau menghancurkan televisi yang baru di beli oleh anaknya untuk cucunya, dikarenakan sudah beberapa kali Beliau memperingatkan cucunya agar jangan menghidupkan tv , karena semua yang ada dalam tv itu adalah patung, lagi pula televisi itu tergolong kepada salah satu alat lahwen. ( tapi sayangnya kita semua sampai sekarang belum bisa berpaling dari televisi itu, padahal orang-orang shaleh dulu semisal Tgk. M. Daud sudah pernah melarang kita, " Mudah-mudahan kita semua diampuni oleh ALLAH karena menonton tv dan alat-alat elektronik lainya " ).
Beliau selalu berpesan dan memberi nasehat kepada anaknya Tgk.Fatimah agar jangan malas-malas mengajar / jangan sekali-kali kamu bilang tidak bisa mengajar ( bahasa acehnya bek sagai-sagai pegah han jeut seumeubeut ) segala kitap-kitap khususnya kitap bahasa melayu ( bahasa acehnya kitap jawoe ), karena dengan mengajarlah kita Insya Allah akan bisa membaca dan mengajar ( seumeubeut ) segala kitap-kitap ilmu pengetahuan agama, baik kitap bahasa arab maupun kitap bahasa melayu.
Dari hal tersebut, Beliau ( Tgk.M.Daud ) selalu memberi contoh serta memuji TGK. ABUBAKAR KEULIBEUT yang mana Beliau sangat rajin mengajar ( seumeubeut ) segala kitap-kitap, sehingga ALLAH membuka pintu hati Tgk. Abubakar Keulibeut dengan bisa membaca dan mengajar segala kitap bahasa arab dan kitap bahasa melayu, Padahal Beliau tidak belajar mencari ilmu jauh-jauh ke dayah lain di luar Aceh Pidie. Beliau hanya belajar mencari ilmu di dayah dalam wilayah Pidie saja.   
           
          Inilah akhir kisah cerita orang-orang shaleh di masa lampau,Mudah-mudahan ada mamfaatnya bagi yang membaca kisah cerita ini.


          INSYA ALLAH DAN ALHAMDULILLAH cerita ini masih sangat panjang dan akan saya sambung dilain waktu dan kesempatan dan juga masih banyak yang harus di perbaiki lagi dan mudah – mudahan  bagi penulis dan pembaca cerita ini di beri pahala oleh ALLAH, Seraya berharap dan memohon kepada  ALLAH  agar tidak menjadi  ‘UJUB , RIA , Dan TAKABUR.
          Sekian............ ? Dan terimakasih.
Mohon  maaf  atas  segala  kekurangan  dan  kesalahan....!
***((( Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh )))***

*** {{{ Ada sesuatu yang unik di dalam kisah cerita ini yaitu tentang nama TGK. BUKET ( Ayahanda Tgk.M.Daud ) yang sama persis dengan nama salah seorang putra dari TGK. CHIK DI TIRO MUHAMMAD SAMAN, Beliau adalah TGK. DI BUKET yang syhahid di kala bertempur dengan belanda di TANGSE pada tahun 1910 masehi }}} ***
                                                       
FOTO ALMARHUM TGK.DAUD BEN BUKET ARABUNGKOK




                                                              
                                                                                           penulis
                                                                                      tgk. marthunis